BINJAI,GLOBALNEWS21.ID – Korban penganiayaan yang diduga dilakukan oknum seorang Kepala Sekolah (Kepsek) gegara siswa tersebut terlambat membayar uang SPP hingga menjadi sorotan masyarakat.
Siswa SMK N1 Sirapit kelas 10 TBSM yang berinisial AP diduga dianiayai oleh oknum kepala sekolah (Kepsek) sendiri, Heriyus Lubis,permasalahan hanya karena gegara keterlambatan membayr uang SPP.
Kejadian ini terjadi pada hari Sabtu (11/6/2022) di lingkungan sekolah yang disaksikan para siswa yang lain dan guru guru sekolah SMK N 1 Sirapit AP ditendang dan dijambak karena terlambat membayar uang SPP “Rambut saya di jambak dan kaki saya ditendang”Kata siswa kepada awak media GlobalNEWS21.id,Senin (14/6/2022)
Dari keterangan korban tersebut awak media GlobalNEWS21.id dan Tipikor Global mencoba mengkonfirmasi kejadian tersebut ke kepala sekolah SMK N 1 SERAPIT.
karena kepala sekolah tersebut tidak berada ditempat dan hanya dapat bertemu degan wakil kepala sekolah Bapak Kurnia Tarigan mengatakan bahwa” siswa AP itu bandal dan susah diatur dan penganiayaan itu juga tidak disengaja”Ujarnya menghela.
Ditanya duduk permasalahannya hingga siswa dianiaya di jambak dan ditendang jawab Wakepsek”Saya tidak tahu pasti Pak”Ucapnya
Ironisnya,saat awak media meminta nomor hanphone Wakepsek,Ianya tidak memberitahu dengan alasan menunggu arahan dari Kepsek karena tidak mengerti dengan jelas duduk persoalannya.Ujar Wakepsek
Terpisah,saat awak media dapat mengkonfirmasi Kepsek mengatakan “masalahnya sudah selesai dengan pihak orang tua siswa jadi apa lagi yang mau dibahas”ujatnya sepele,Rabu (14/6/2022)
Kata Kepsek,lagi pula siswa juga tidak ada bukti bekas tanda kekerasan dan kami sudah melakukan perdamaian dengan pihak orang tua siswa,ujarnya seperti tidak bersalah
Menurut keterangan dari seorang Kepsek yang tidak ingin disebutkan namanya,bahwa tidakan kepsek SMAN1 Serampit tidak dibenarkan karena tugas profesi seorang guru mendidik siswanya bukan mendidik secara kekerasan,Ucapnya
Ditambahkannya lagi,jika masalahnya terkait pembayaran SPP yang terlambat ,hal ini pihak sekolah dapat memberitahu ke pihak orang tua siswa,Pungkasnya
Informasi yang dihimpun oleh awak media bahwa orang tua siswa adalah seorang guru sekolah namun hingga berita ini ditayangkan orang tua siswa belum bersedia di konfirmasi awak media ( Roy)