BerandaDAERAHPasca Guru dan Siswa Reaktif Corona Kembali Ditemukan di Humbahas , SMKN...
spot_img

Pasca Guru dan Siswa Reaktif Corona Kembali Ditemukan di Humbahas , SMKN 1 Dolok Sanggul Hentikan Pembelajaran Tatap Muka

HUMBAHAS, Globalnews21.net |

SMK Negeri 1 Dolok Sanggul Kabupaten Humbahas, Provinsi Sumautera Utara, terpaksa harus menghentikan pembelajaran tatap muka lantaran 27 orang, diantaranya 26 anak siswa, 1 guru positif Covid 19 hasil dari tes PCR pada 15 Februari 2022. Yang sebelumnya, pembelajaran dilakukan tatap muka.

Baca juga:

1 Orang Warga Binaan Rutan Klas II B Humbahas Meninggal Terpapar Covid 19

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Dolok Sanggul Hotman Manurung mengatakan, sejak hari Kamis (17/2) sampai 2 Maret 2022 para siswa kembali melakukan belajar dari rumah.

Dia mengungkapkan, pemberhentian pembelajaran tatap muka berdasarkan kebijakannya dikarenakan telah keluarnya hasil tes PCR pada 15 Februari 2022 dengan hasil swab PCR dinyatakan positif Covid 19 dari lab RSUD Dolok Sanggul sebanyak 27 orang (26 peserta didik, 1 guru) positif Covid 19.

” Pembelajaran sepenuhnya akan dilakukan secara daring. Kebijakan ini sudah kita laporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut melalui surat,” ujarnya, Rabu (16/2) melalui pesan singkat WhatsApp.

Adapun isi suratnya itu bernomor 090/SMKN.1/DS/12/II/2022 perihal pelaporan perkembangan Covid 19 disekolahnya yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara .

Dalam suratnya itu berbunyi, sesuai dengan surat Kepala UPT Puskesmas Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul, dan telah dilakukan tracking di SMK Negeri 1 Doloksanggul pada tanggal 14 Februari 2022 Di SMK Negeri Doloksanggul/ Guru dan peserta Didik.

Dimana hasil pemeriksaan kepada 108 Orang Peserta Didik dan guru, dinyatakan bahwa 31 Orang (29 Peserta Didik Dan 2 Guru) yang mengikuti rapid antigen Positif.

Selain itu, sesuai dengan surat edaran Gubernur Provinsi Sumatera Utara Nomor.188.54/4/INST/2022 perihal pemberlakuan PPKM level 1,2 dan 3 serta penentuan PTM kembali ke Daring/PJJ apabila positive rate lebih besar atau sama dengan 5%.

Dan, SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan teknologi Menteri Agama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negara Nomor.05/KB/2021. Nomor.1347 Tahun 2021. Nomor HK.01.08Menkes/6678/2021. Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang panduan Penyelenggaraan Pembelajaran dimasa Pandemi Coronavirus Disease(Covid-19).

” Maka pihak sekolah
mengambil kebijakan melakukan pembelajaran daring PJJ mulai tanggal 17 Februari 2022 dengan ketentuan,” katanya.

Menurut dia, siswa 100% belajar daring PJJ dari rumah. Guru melaksanakan daring PJJ dari rumah sesuai dengan roster mulai tanggal 17 februari sampai dengan tanggal 02 Maret 2022.

Dalam hal pelayanan masyarakat, lanjutnya, kantor tata usaha tetap dibuka dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat.

Kemudian, tambahnya, sekolah akan melakukan penyemprotan disinfektan selama 10 hari berturut-turut. ” Semoga kasus ini bisa segera turun, dan anak-anak bisa kembali ke sekolah,” lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, dilingkungan sekolah kembali ditemukan di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di SMKN 1 Dolok Sanggul Kecamatan Dolok Sanggul, dan SMAN 2 Lintong Nihuta Kecamatan Lintong Nihuta.

Kepala Sekolah SMKN 1 Dolok Sanggul Hotman Manurung mengatakan jumlah kasus terkonfirmasi pada guru dan siswanya hasil dari tes usap antigen sebanyak 32 orang dari 108 orang yang dilakukan tracing oleh pihak kesehatan.

Ia mengatakan, ditemukan kasus itu berawal dari 15 anak siswa mengeluhkan demam sehingga dilakukan pemeriksaan tes usap antigen.

” Awalnya dari siswa, hingga guru jd ikut antigen. Sebanyak 108 orang dites usap antigen, 32 reaktif, diantaranya 1 guru, 31 siswa,” ujarnya melalui pesan singkat WhatsApp.

Disinggung, bermula kasus itu dikarenakan salah seorang gurunya yang merupakan istri dari kepala sekolah SMAN 2 Lintong Nihuta positif Covid 19, sehingga pihak kesehatan melakukan tracing ke sekolah tersebut, Hotman membantah. ” Ibu itu belum pernah hadir,” katanya.

Ia menambahkan, hal itu juga sudah dilaporkan ke pihak Kasi SMK. Dan saat ini, siswa yang mengeluh sudah melakukan pembelajaran melalui daring. Demikian juga, siswa yang terpapar, dan itu hasil anjuran pihak gugus.

Disinggung, melihat angka Covid 19 tinggi di Humbahas, apakah tidak ada memberlakukan daring, Manurung mengaku lebih senang jika dilaksanakan pembelajaran daring.

Dan, sudah dua Minggu ini, katanya, pihaknya sudah memberlakukan daring 50 persen, tatap muka 50 persen.

Disinggung, apakah sudah efektif, Manurung mengaku keinginan daring. ” Saya, sendiri lebih ingin daring semua. Tapi kita SLTA mengacu kepada instruksi provinsi,” ucapnya mengakhiri.(REIN)

Must Read

Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini