BerandaDAERAHKades Simangalam Bungkam, Ditanya Soal Proyek Pembangunan Parit Beton
spot_img

Kades Simangalam Bungkam, Ditanya Soal Proyek Pembangunan Parit Beton

Labura, GlobalNEWS21.net | Diduga Plank Proyek Tidak Sesuai dengan Volume Bangunan yang terletak di Dusun rianiate Desa Simangalam Kec. Kualuh  Selatan Kab. Labuhan Batu Utara. Kades Simangalam enggan menjawab pertanyaan awak media.
Pasalnya proyek Pembangunan Parit Beton sudah selesai pengerjaan diduga tidak sesuai dengan Spesifikasi informasi plang proyek.

Baca juga :

Peringati 76 Tahun Hari Bakti PUPR, Kejatisu Hadiri Upacara Bendera

Polda Sumut Layangkan Pemanggilan Kedua Terhadap PPK DKPP Sumut.

Memastikan ukuran volume parit, LSM Strategi turun ke lapangan. (GlobalNEWS21.net)

Berdasarkan informasi di lapangan Jenis bangunan yang dimaksud adalah Pembangunan Parit Beton bernilai Rp.13.447.000 menggunakan dana desa dengan volume 20 m. Proyek bersumber dana desa tahun anggaran 2021 ini berlokasi di dusun Rianiate menurut temuan LSM Strategi diduga plang proyek tidak sesuai dengan fisik pembangunan parit.

Melihat plang proyek yang berada didekat bangunan tersebut awak media dan pengurus LSM Strategi memiliki pertanyaan besar mengenai Volume bangunan tersebut.

Dari pantau awak media, pengurus LSM Strategi, Ruli sempat melakukan pengukuran untuk memastikan Volume bangunan dari lokasi, Jumat  (03/12).

Namun Setelah selesai diukur dan dihitung ternyata volume nya tidak sesuai dengan volume yang ada di Plank proyek.

Ruli selaku pengurus LSM Strategi Labura mengatakan, “saya bingung melihat bangunan ini seharusnya jika volume bangunan 20 m³ fisik bangunannya lebih dari 2x lipat bangunan ini, Jika bangunannya sesuai berarti disini ada indikasi Pembodohan Publik menurut saya.”

Dijelaskannya,”saya sudah ukur bagunan ini dan saya hitung volumenya tidak sesuai dengan plang, selisihnya 2x lipat lebih, tapi nanti saya akan menanyakan kembali kepada ahlinya untuk memastikan volume bangunan ini.”

Untuk memastikan tulisan kata volume di plang proyek dengan waktu pengerjaan 2 (dua) bulan yang sebenarnya, karena ini bukan tanpa alasan ada dugaan manipulasi data awak media GlobalNews21 dan koran Tipikor Global Labura melakukan konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp ke Kepala desa Simangalam, namun tidak ada jawaban alias bungkam. (Ricky/Tim)

Must Read

Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini