BerandaHUMBAHASCandaan Wabup Humbahas Peragakan Bawang Putih Mainan Lato-lato Disesalkan Petani Food Estate
spot_img
spot_img

Candaan Wabup Humbahas Peragakan Bawang Putih Mainan Lato-lato Disesalkan Petani Food Estate

HUMBAHAS, GlobalNEWS21.id – Sebuah unggahan video menampilkan bawang putih dijadikan menjadi permainan mirip Lato-lato viral di media sosial facebook, Kamis (19/1/2023).

Video itu diunggah di grup Facebook ‘Kabar Kabari Humbang Hasundutan’ pada tanggal 15 Januari 2023 sekitar pukul 15.13 WIB, dengan narasi ‘Baiknya kita main Lato-lato, Humbangku sayang, Food Estate nya malang’.

Sontak, video tersebut viral dan dibanjiri beragam komentar dari netizen maupun masyarakat. Para petani yang sehari-hari bekerja di Food Estate (FE) juga ikut marah dan geram.

Setelah petani melihat video itu mereka menganggap perbuatan tersebut tidak etis dan melecehkan para petani.

Menurut petani, selaku orang nomor 2 di Kabupaten Humbahas, seharusnya Wakil Bupati mendukung dan memajukan program lumbung pangan nasional tersebut.

Dengan memperagakan bawang putih menjadi bahan candaan permainan Lato-lato, terkesan program lumbung pangan nasional yang dicanangkan Presiden Jokowi itu menjadi bahan candaan.

Sebagai informasi, Wakil Bupati Humbahas Oloan Paniaran Nababan beserta rombongan pada Minggu (15/1/2023) lalu, kunjungan kerja ke Food Estate (FE) Holtikultura di Desa Ria-ria.

Dalam kunjungan itu, Wakil Bupati Humbahas mengambil bawang putih serta memperagakan mirip permainan Lato-lato sambil berkata ‘Jadi ini kita main Lato-lato, karena ini bagus bawang putihnya, sehingga dia mau naik keatas,” kata Wakil Bupati dalam video viral itu.

“Bawang putih yang terbaik, ini kita bermain lato-lato karena ini bagus bawang putihnya sehingga dia mau naik ke atas,” kata Wakil Bupati Humbahas Oloan Panjatan Nababan dalam video, seraya diikuti canda tawa dari rombangan.

Candaan Wabup Humbahas dan rombongan sangat di sesalkan masyarakat petani, khususnya yang beraktifitas di kawasan Food Estate. Karena ada pernyataan dari rombongan menyatakan ‘Jelas terlihat bahwa tidak ada lagi komoditi pertanian, baik bawang merah, jagung, dan bawang putih yang mau dipanen’.

Menanggapi video viral tersebut, Ketua Kelompok Tani Ria Kerja, A. Lumbangaol kepada GlobalNEWS21.id, Kamis (19/1/2023) di lokasi menegaskan bahwa candaan Wakil Bupati Humbahas itu merupakan pelecehan bagi para petani.

Lumbangaol mengatakan, pihaknya sebagai petani merasa tersinggung, khususnya anggota Kelompok Tani Ria Kerja.

“Candaan Wabup ini adalah pelecehan bagi kami petani di Food Estate ini, khususnya anggota Kelompok Tani Ria Kerja, yang kebetulan bekerjasama dengan PT. Parna Raya komoditi bawang putih, bawang merah, jagung, dan Poktan ini merasa tersinggung,” kata A. Lumbangaol.

Ia juga menjelaskan, bawang putih itu adalah sisa sortiran panen bawang putih 2 tahun lalu milik PT. Parna Raya, jadi menurutnya sangat wajar busuk karena petani yang meminta sisa sortiran bawang putih tidak jadi menanam.

“Apalagi beliau menggunakan bawang putih yang telah busuk menjadi mainan Lato-lato di lokasi Poktan Sehati. Wajarlah busuk karena petani yang meminta sisa sortiran bawang putih tidak jadi menanamnya,” ujarnya.

Hal senada diutarakan, Y. M Lumbangaol yang sehari-hari bertani di lokasi Food Estate turut meluapkan rasa kesal dan kekecewaannya atas candaan dari Wakil Bupati Humbahas tersebut.

“Saya pribadi sangat kecewa menyikapi kehadiran rombongan tersebut, yang katanya kunker pada hari Minggu kemarin. Menurut informasi yang saya dapat katanya ada beberapa anggota DPRD Humbahas yang ikut ke FE ini,” pungkasnya.

Y. M Lumbangaol juga meminta agar jangan lagi menambah beban pikiran para masyarakat petani dengan ulah-ulah yang tidak tepat. Karena para petani sudah bersusah payah, hingga meminjam ke KUR demi mengelola lahan supaya tidak terbengkalai.

“Janganlah menambahi beban pikiran kami petani ini, kami sudah sangat bersusah payah yang bertani ini, sampai-sampai kami telah meminjam dari KUR untuk mengelola lahan kami ini agar tidak terbengkalai, kalau tidak bisa membantu kami yang bertani, setidaknya jangan menjadikan hasil pertanian kami jadi bahan candaan,” bebernya.

Ketua Kelompok Tani Karejo R. Siregar mengungkapkan, hadirnya Food Estate (FE) di Humbang Hasundutan sudah banyak membantu masyarakat yang bertani. Petani sudah merasakan manfaat program pusat tersebut.

“Saya pribadi sudah hampir 3 tahun mendapatkan hasil panen yang memadai, sampai saat ini contohnya setiap minggunya bisa panen cabai merah 700-800 Kg,” tandasnya.

Siregar tidak setuju jika disebut program FE gagal. “Saya kurang setuju, banyak hasil panen pertanian keluar dari kawasan FE ini, semisal bawang merah, kentang, kol, cabai, dan jagung. Contohnya sekarang hasil panen cabai merah perminggunya bisa mencapai 5 ton/minggu,” kata mantan Kades itu.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Bupati Humbahas, Oloan Paniaran Nababan kepada wartawan, Kamis (19/1/2023) malam memberikan klarifikasi atas video dirinya viral di media sosial Facebook.

Oloan menerangkan, bawang putih yang digunakan mainan mirip Lato-lato itu merupakan bibit bawang putih yang sudah busuk dan keropos. Ketika itu ditemukan sedang menumpuk di sebuah gubuk dilahan Food Estate Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung.

Ia juga membenarkan, pada saat itu sedang kunjungan kerja bersama Ketua DPRD Humbahas, Ramses Lumbangaol dan Fraksi PDIP DPRD Humbang Hasundutan pada Minggu (15/1/2023) lalu.

Kata Oloan, kejadian itu terjadi secara spontan karena rombongan terkejut melihat tumpukan bibit bawang putih tidak ditanam.

Pengakuan dari pemilik bibit, bibit tersebut sudah rusak dan busuk sehingga tidak mereka tanam. Selain itu, menurut mereka tanaman bawang putih sangat tidak cocok ditanam di daerah itu.

Mendengar pengakuan itu, lanjut Oloan, sebagian dari rombongan penasaran kondisi bawang itu, dan mengambil beberapa biji serta mengatakan sangat mirip dengan mainan lato-lato. Sehingga dirinya ikut memperagakan mainan mirip Lato-lato.

Ia juga menyampaikan, kehadiran dirinya di lahan Food Estate Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung bukan sebagai Wakil Bupati Humbahas, akan tetapi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Humbang Hasundutan.

“Kami perlu luruskan, bahwa beritanya bukan seperti itu. Itu bukan bawang putih tetapi barang busuk atau bibit yang sudah keropos yang tidak ditanam disekitar lokasi food estate tersebut. Dan satu lagi, kehadiran kami di sana bukan sebagai Wakil Bupati Humbang Hasundutan, melainkan Ketua DPC PDI Perjuangan Humbang Hasundutan,” katanya. (GN21-Rein).

Must Read

Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini