Labuhan Deli, GlobalNews21.net |
Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Labuhan Deli Kanwil Kemenkumham Sumut kali ini mendapatkan pelatihan dan penyuluhan budi daya tanaman kacang kedelai. Menghadirkan petugas langsung dari Dinas Pertanian Deli Serdang menggelar pelatihan pertanian.
Baca juga:
1 Orang Warga Binaan Rutan Klas II B Humbahas Meninggal Terpapar Covid 19
Kegiatan ini ditujukan sebagai wadah pelatihan kepada petugas pemasyarakatan, warga binaan dan juga mantan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Selasa (15/02) pukul 10.00 wib.
Hal ini merupakan wujud kerjasama Rutan Kelas I Labuhan Deli dengan Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang.
Kegiatan yang diawali dengan menyanyikan lagu Padamu Negeri dilanjutkan dengan kata sambutan dari perwakilan dinas pertanian Deli Serdang Gunawan S.P.
Kepala Rutan klas I Labuhan Deli, Nimrot Sitohang dalam kesempatan ini memberikan himbauan kepada petugas, warga binaan, dan mantan WBP.
“Saya himbau kepada kita yang hadir disini agar serius dalam mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan. Kita gaungkan “Napi jadi Petani,” ucapnya.
“Kegiatan ini kita lakukan demi memberdayakan agar warga binaan disini akan mampu mendapatkan pekerjaan setelah bebas nanti,” ujarnya.
Kepala Rutan juga menyampaikan,”saat ini Rutan klas I Labuhan Deli telah mampu mengolah lahan pertanian jagung seluas 41 ha,” ucap Nimrot yang pernah menjabat sebagai Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) di Rutan Klas 1 Medan.
“Dengan pelatihan ini akan menambah wawasan dan kemampuan warga binaan, mantan warga binaan dan juga petugas,” ucapnya.
Nimrot juga berharap pada tahun 2022 rutan kelas I Labuhan Deli Kanwil Kumham Sumut mampu mengendalikan jagung dan kedelai.
Napi Rutan klas I Labuhan Deli Kanwil Kumham Sumut kendalikan jagung dan kedelai di tahun 2022, peningkatan pelayanan, perawatan dan pengamanan dapat dicapai melalui penyuluhan dan pelatihan penanaman kacang kedelai bagi warga binaan dan mantan napi yang sudah bebas. “Sebagai wujud deklarasi kinerja tahun 2022 yaitu Kemenkumham semakin pasti,” ujarnya.
“Harapan dengan kegiatan ini dapat menjadikan para mantan napi menjadi petani setelah selesai menjalani pidananya, sehingga dapat menjadi manusia yang mandiri dan dapat membantu mengurangi beban Rutan,” pungkasya. (Jhonny Salam/MRA)