Medan, GlobalNEWS21.net |
“ihh, payah kali sekarang minyak goreng pak, sudahlah payah dicari barangnyapun tak ada,” ujar Epi (37) warga Medan Denai saat ditemui awak media di kediamannya berdagang gorengan, Kamis (17/2).
Sulit dan langkanya minyak goreng di pasaran menjadi dilema para ibu rumah tangga dan pedagang beberapa minggu terakhir.
Baca juga:
10 Arahan Edy Rahmayadi untuk Kabupaten/Kota Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19
Ketua Majelis Kehormatan Forum Masyarakat Nusantara Indonesia (MKFMNI) Kota Medan, Joni Salam meminta pemerintah termasuk pihak Polri bertindak segera. “Permainan ini harus segera ditindak, perlu sikap pemerintah dan pihak Kepolisian untuk menangkap para mafia pangan sehingga tidak merugikan Masyarakat,” jelasnya.
Keluhan masyarakat Kota Medan dan daerah lain harus segera diprioritaskan apalagi beberapa bulan lagi bagi kaum Muslim akan menyambut bulan Suci Ramadhan. “Kalau harga minyak goreng sudah naik, ini akan berpengaruh kepada penjualan dagangan yang pasti akan naik. Padahal di kota Medan ini banyak pabrik Minyak Goreng yang mampu membuat harga bisa stabil,” jelasnya.
Ditambahkannya,” Pemerintah daerah dan pusat dan Kepolisian setempat harus mengawasi penjualan minyak keluar, karena didapatkan informasi juga bahwa harga minyak goreng di pasar internasional naik sehingga para pemain besar di Negeri ini tidak memperhatikan kebutuhan dalam Negeri, ya begini akibatnya. Dan boleh jadi ada upaya penimbunan bahan tersebut dikarenakan satu bulan lagi akan memasuki bulan Ramadhan.”
Derita paniknya masyarakat akan langkanya minyak goreng masih terjadi. Belum lama ini, sebut saja Jum (59) warga Tanjungsari Sunggal. “Saya beli minyak goreng jauh kali, keliling-keling carinya. Koq bisa gitu ya bang. Padahal ini mau dekat puasa harga sudah mulai naek,” ujarnya.
Belum lagi kondisi kelangkaan minyak goreng, ini juga mulai terasa bagi para pedagang apa lagi usaha gorengan yang banyak membutuhkan minyak. “Bersamaan dengan hari imlek, rasa saya sudah mulai terasa harga naek. Tetapi dampak besar ini saat ini masyarakat panik dan berkeluh kesah. Padahal berapa luas kebun sawit di Negeri tercinta ini, tapi minyak goreng bisa langka,” timpalnya.
“Harga barang naek bang, maka itu kami jual juga naek sedikit bang,” jelas pedagang tahu goreng.
“Perlu benar-benar menempa jiwa kebangsaan, memiliki jiwa Nasional NKRI untuk mengutamakan kepentingan masyarakat. Bukan hanya untuk kepentingan pribadi dan kepentingan sesaat,” pungkasnya.(02)